Mbah Surip & Popularitas

>> Selasa, 04 Agustus 2009

Siapa menduga, melalui lagunya yang berjudul "Tak Gendong", popularitas mbah Surip seakan melejit seperti roket. Pasalnya, lagu itu tak terbendung lagi meledak dipasaran. Bahkan RBT (Ring Back Tone) lagu tersebut diakses oleh hampir 8 juta pengguna ponsel. Maka tak pelak, bukan hanya popularitas yang ia peroleh, tetapi juga koceknya bertambah bak mendapatkan durian runtuh. Konon, ia memperoleh royalti sebanyak 60%, kira-kira 33 milyar. 

Awalnya, menurut rekan dekatnya bernama Anto Baret (?), ia ke Jakarta dari Mojokerto hanya menggunakan sepeda onthel. Tujuannya hanya satu, yakni mengajak panco mantan petinju Elias Pical. Sejak itulah, hidupnya menggelandang dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Ia juga sempat menjadi pengamen jalanan. Terhadap orang seperti itu, kita biasanya menduga, bahwa hidupnya seperti kaum hippies, yang tidak jelas tujuan hidupnya.

Namun siapa nyana, orang yang menggelandang tersebut ternyata seorang yang meraih titel Mba. Ia pernah bekerja di berbagai negara di perusahaan pengeboran minyak, berlian dan emas. Tidak puas dengan keadaan hidupnya, ia memulai hidup dengan cara yang mungkin tak lazim menurut kebanyakan orang. Justru setibanya di Jakarta, ia mengalami titik balik. Apalagi ketika keberuntungan berpihak padanya. Ia bisa saja menjadi orang yang lupa diri. 

Namun tunggu dulu, ia bukanlah figur seperti dugaan banyak orang. Sekalipun populer, bertitel, dan pernah bekerja di berbagai negara seperti yang diimpikan banyak orang, hidupnya tetap sederhana. Kebahagiaannya bukan pada popularitas, juga bukan pada banyaknya kocek. Kebahagiaannya justru terletak pada filosofinya, yakni "I Love You Full". 

Kecintaannya dalam relasi dengan banyak orang semakin mencerminkan siapa dirinya yang sebenarnya. Ia mencintai banyak orang begitu tulus, tercurah sepenuh hati tanpa ada 
embel-embel apapun. Lagu "Tak Gendong" memperlihatkan filosofi itu, bahwa dalam kebersamaan kita perlu untuk saling menggendong, menolong dan menopang. Itulah makna hidup yang seharusnya kita jalani dan perjuangkan.

Selamat tinggal Mbah Surip ! Kepergianmu memang mencengangkan banyak orang, termasuk orang-orang asing bertanya "Who is Mbah Surip"? Tua, muda, miskin atau kaya merasa kehilangan. Sekalipun demikian, ada makna hidup yang dapat kita petik dari figur seperti dia. Hidup sederhana, tertawamu yang memberikan kebahagiaan banyak orang, itulah yang engkau tinggalkan sebagai warisan makna hidup yang bermakna. Terima kasih !

0 komentar:

About This Blog

  © Free Blogger Templates Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP